Memerangi Terorisme: Tinjauan Literatur

Abstrak:

Terorisme dan ancaman keamanan yang ditimbulkannya terhadap masing-masing negara dan komunitas global saat ini mendominasi wacana publik. Sarjana, pembuat kebijakan, dan warga negara biasa terlibat dalam penyelidikan tanpa henti tentang sifat, akar penyebab, dampak, tren, pola, dan solusi terorisme. Meskipun penelitian akademik yang serius tentang terorisme dimulai pada awal 1970-an dan 1980-an (Crenshaw, 2014), serangan teroris 9/11 di Amerika Serikat berfungsi sebagai katalis yang mengintensifkan upaya penelitian di kalangan akademisi (Sageman, 2014). Tinjauan pustaka ini berupaya menggali secara rinci lima pertanyaan mendasar yang menjadi pusat penelitian akademik tentang terorisme. Pertanyaan-pertanyaan ini adalah: Apakah ada definisi terorisme yang diterima secara global? Apakah pembuat kebijakan benar-benar mengatasi akar penyebab terorisme atau apakah mereka melawan gejalanya? Sejauh mana terorisme dan ancamannya terhadap perdamaian dan keamanan meninggalkan luka yang tak terhapuskan pada umat manusia? Jika kita menganggap terorisme sebagai penyakit publik, jenis obat apa yang dapat diresepkan untuk menyembuhkannya secara permanen? Metode, teknik, dan proses apa yang tepat untuk membantu kelompok yang terkena dampak terlibat dalam diskusi yang bermakna tentang topik terorisme untuk menghasilkan solusi yang dapat diterima dan diterapkan bersama yang didasarkan pada informasi yang andal dan menghormati martabat dan hak individu dan kelompok? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, pemeriksaan menyeluruh dari literatur penelitian yang tersedia tentang definisi, penyebab, dan solusi terorisme disajikan. Literatur yang digunakan dalam tinjauan dan analisis adalah makalah jurnal peer-review yang diakses dan diambil melalui database ProQuest Central, serta temuan penelitian yang diterbitkan dalam volume yang diedit dan buku ilmiah. Penelitian ini merupakan kontribusi ilmiah untuk diskusi yang sedang berlangsung tentang teori dan praktik kontra-terorisme, dan alat penting untuk pendidikan publik tentang materi pelajaran.

Baca atau unduh makalah lengkap:

Ugorji, Basil (2015). Memerangi Terorisme: Tinjauan Literatur

Jurnal Hidup Bersama, 2-3 (1), hlm. 125-140, 2015, ISSN: 2373-6615 (Cetak); 2373-6631 (Online).

@Artikel{Ugorji2015
Judul = {Memerangi Terorisme: Tinjauan Literatur}
Pengarang = {Basil Ugorji}
Url = {https://icermediation.org/combating-terrorism/}
ISSN = {2373-6615 (Cetak); 2373-6631 (Online)}
Tahun = {2015}
Tanggal = {2015-12-18}
IssueTitle = {Resolusi Konflik Berbasis Keyakinan: Menjelajahi Nilai-Nilai Bersama dalam Tradisi Keagamaan Ibrahim}
Jurnal = {Jurnal Hidup Bersama}
Volumenya = {2-3}
Angka = {1}
Halaman = {125-140}
Publisher = {Pusat Mediasi Etno-Agama Internasional}
Alamat = {Gunung Vernon, New York}
Edisi = {2016}.

Share

Artikel terkait

Agama di Igboland: Diversifikasi, Relevansi, dan Kepemilikan

Agama merupakan salah satu fenomena sosio-ekonomi yang mempunyai dampak yang tidak dapat disangkal terhadap umat manusia di mana pun di dunia. Meskipun terlihat sakral, agama tidak hanya penting untuk memahami keberadaan penduduk asli tetapi juga memiliki relevansi kebijakan dalam konteks antaretnis dan pembangunan. Bukti sejarah dan etnografis mengenai berbagai manifestasi dan nomenklatur fenomena agama berlimpah. Bangsa Igbo di Nigeria Selatan, di kedua sisi Sungai Niger, adalah salah satu kelompok budaya kewirausahaan kulit hitam terbesar di Afrika, dengan semangat keagamaan yang jelas yang berimplikasi pada pembangunan berkelanjutan dan interaksi antaretnis dalam batas-batas tradisionalnya. Namun lanskap keagamaan di Igboland terus berubah. Hingga tahun 1840, agama dominan masyarakat Igbo adalah agama asli atau tradisional. Kurang dari dua dekade kemudian, ketika aktivitas misionaris Kristen dimulai di wilayah tersebut, sebuah kekuatan baru muncul yang pada akhirnya akan mengubah lanskap keagamaan masyarakat adat di wilayah tersebut. Kekristenan tumbuh mengerdilkan dominasi agama Kristen. Sebelum seratus tahun agama Kristen di Igboland, Islam dan agama lain yang kurang hegemonik muncul untuk bersaing dengan agama asli Igbo dan Kristen. Makalah ini menelusuri diversifikasi agama dan relevansi fungsinya terhadap pembangunan harmonis di Igboland. Ini mengambil data dari karya yang diterbitkan, wawancara, dan artefak. Argumennya adalah ketika agama-agama baru bermunculan, lanskap keagamaan Igbo akan terus melakukan diversifikasi dan/atau beradaptasi, baik untuk inklusivitas atau eksklusivitas di antara agama-agama yang ada dan yang baru muncul, demi kelangsungan hidup Igbo.

Share