Konflik Identitas Islam: Simbiotik Sektarianisme Sunni dan Syiah Dilihat Melalui Dimensi Budaya Hofstede
Abstrak:
Perpecahan antara Muslim Sunni dan Syiah berakar pada perbedaan pendapat mengenai suksesi kepemimpinan Islam, bagaimana menafsirkan beberapa bagian Al-Qur'an, dan perbedaan pemahaman tentang bagaimana menjadi seorang Muslim. Perbedaan-perbedaan ini semakin besar dalam perjuangan yang berkepanjangan dan intens antar negara dan kelompok etnis untuk mendapatkan kekuasaan politik di Timur Tengah dan sekitarnya. Meskipun sebagian besar umat Islam menolak sektarianisme, beberapa di antaranya merendahkan identitas Sunni dan Syiah untuk membenarkan upaya mereka meraih kekuasaan dan pengaruh. Artikel ini menggunakan empat dimensi budaya Geert Hofstede untuk lebih memahami aspek sosial dan politik dari kesenjangan sektarian antara Muslim Sunni dan Syiah: (1) eksklusi dalam budaya inklusif; (2) penghindaran ketidakpastian; (3) orientasi jangka pendek; dan (4) jarak kekuasaan.
Baca atau unduh makalah lengkap:
Jurnal Hidup Bersama, 4-5 (1), hlm. 1-12, 2018, ISSN: 2373-6615 (Cetak); 2373-6631 (Online).
@Artikel{Trueman2018
Judul = {Konflik Identitas Islam: Simbiotik Sektarianisme Sunni dan Syiah Dilihat dari Dimensi Budaya Hofstede}
Penulis = {Jeffrey A. Trueman}
Url = {https://icermediation.org/islamic-identity-conflict-of-sunni-and-shia/}
ISSN = {2373-6615 (Cetak); 2373-6631 (Online)}
Tahun = {2018}
Tanggal = {2018-12-18}
IssueTitle = {Hidup Bersama dalam Damai dan Harmoni}
Jurnal = {Jurnal Hidup Bersama}
Volumenya = {4-5}
Angka = {1}
Halaman = {1-12}
Publisher = {Pusat Mediasi Etno-Agama Internasional}
Alamat = {Gunung Vernon, New York}
Edisi = {2018}.